Jenis Bahan Fertigasi Hidroponik
Pemilihan bahan pada sistem fertigasi hidroponik adalah hal yang sangat penting karena menyangkut budget yang disediakan hal inipun juga berpengaruh pada tujuan dalam berhidroponik apakah hanya untuk skala rumah tangga/konsumsi sendiri, sekedar untuk hobi, atau skala industri.
Dibawah ini ada beberapa bahan untuk sistem fertigasi hidroponik yang dapat anda pilih sesuai dengan skala kebutuhan dan ketersediaan budget :
1. Pipa Paralon
Pipa paralon merupakan bahan bangunan yang paling banyak digunakan untuk sistem hidroponik karena mudah didapatkan ditoko bangunan lingkungan sekitar rumah anda, biasanya ukuran pipa PVC yang digunakan antara 1/2 - 3 inchi namun kami sarankan menggunakan pipa 2,5 inchi karena cukup baik dan sesuai dengan tinggi netpot, pipa PVC yang digunakan sebaiknya yang kualitasnya baik jangan yang terlalu murah dan jangan pula yang bermerk yang harganya mahal.
Berikut ini ukuran pipa dan kegunaannya dalam berhidroponik :
Pipa 1/2 inchi digunakan untuk sambungan pompa aquarium
Pipa 1 inchi digunakan untuk rangka sistem dan juga sebagai pipa pembagi air pada selang HDPE
Pipa 2 inchi digunakan sebagai gully hidroponik (tidak disarankan untuk tanaman lebar)
Pipa 2,5 inchi digunakan sebagai gully hidroponik (sangat disarankan)
Pipa 3 inchi digunakan sebagai gully hidroponik (hanya opsi jika pipa 2,5 ichi tidak ada)
Pipa paralon umumnya digunakan untuk membuat sistem hidroponik NFT dan DFT, namun lebih cocok digunakan dalam sistem DFT.
2. Talang Air
Sama dengan pipa paralon, talang air juga dapat anda beli di toko bangunan terdekat dirumah anda, bentuknya yang kotak memanjang sangat bagus digunakan untuk sistem hidroponik NFT, sebelum digunakan talang air ini harus kita modifikasi dulu dengan memotong seperempat bagian atas sisinya untuk dilem sebagai tempat menaruh lembaran potongan talang untuk lubang netpot namun ada juga yang langsung tanpa dipotong yang kemudian diselipkan lembaran sterofoam.
Untuk skala industri talang air banyak digunakan karena lebih rapih dan kuat dalam pemeliharaanya disamping itu bisa digunakan menanam tanaman tanpa menggunakan netpot jadi bisa lebih hemat biaya, talang air bisa digunakan mulai dari proses pembibitan sampai fase produksi tanaman besar tergantung jarak antar lubang netpotnya. Ada banyak video tutorial yang mengulas pembuatan gully dari talang air ini silahkan anda bisa cari untuk menambah referensi dalam membuat sistem hidroponik.
3. Asbes
Siapa sangka asbes dapat digunakan untuk membuat bed hidroponik, harganya yang hampir sama dengan satu pipa paralon ini bisa dibuat untuk sistem NFT dengan banyak lubang, dalam skala industri asbes menjadi pilihan utama dalam penanaman hidroponik, selain mudah dalam pengaplikasian asbes juga relatif kuat dan tahan lama tentunya sangat menghemat budget anda.
Selain dilapisi plastik dalam sistem ini dibutuhkan juga lembaran impraboard atau GRC atau juga bisa menggunakan triplek, atau bisa juga lembaran 2 asbes diatasnya untuk penyangga lapisan atas bed yang juga kita lubangi untuk dimasukan bibit tanaman yang siap tanam, bisa juga dengan modifikasi netpot dari pipa cocok sekali digabungkan dengan sistem ini.
4. Kabel Duct
Bahan fertigasi dengan menggunakan kabel duct adalah bahan yang sangat istimewa selain rapi, mudah dipasang, juga elegan dan terlihat indah dipandang namun dengan harga yang lumayan expensive. Bentuk kabel ducting ada yang kotak dan segi tiga terpotong, kabel duct tidak perlu modifikasi lagi karena sudah langsung ada penutupnya, biasanya kabel duct digunakan untuk sistem NFT dan sangat cocok untuk hidroponik penghias sudut taman rumah anda.
5. Baskom Kotak
Bahan ini paling sering digunakan dalam sistem wick atau sistem sumbu, sistem ini merupakan sistem yang paling sederhana dan paling mudah dalam berhidroponik, Carilah baskom kotak dengan ukuran yang paling besar dengan tinggi sekitar 20-25 cm, untuk peletakan netpotnya bisa menggunakan impraboard atau triplek yang dilapisi alumunium foil agar tidak basah terkena air.
Sistem wick dengan baskom kotak lebih baik disarankan menggunakan aerator untuk memaksimalkan oksigen dalam air serta sebagai pengaduk nutrisi agar tercampur merata ke semua bagian baskom. Hasil akan berbeda jika kita tidak menggunakan aerator, tanaman akan lambat perkembanganya dibanding dengan menggunakan aerator.
Monday, March 6, 2017
Bahan Fertigasi Hidroponik
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
0 comments:
Post a Comment